Minggu, 28 Oktober 2012

Manfaat Petai Bagi Kesehatan


Petai dan Kesehatan

October 28, 2012
Ternyata Petai pun Bermanfaat bagi tubuh kita ... walau terkenal karena baunya yg menyengat. 


Ini dia manfaat petai:

1. Petai sumber gula alami

Petai memiliki 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Kombinasi kandungan ini mampu memberikan dorongan tenaga yang instan, namun cukup lama dan cukup besar efeknya.
Riset membuktikan dua porsi pete mampu memberikan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit. Makanya jangan heran jika pete adalah buah yang disukai oleh para atlet top. Penelitian juga membuktikan bahwa pete tidak hanya memberikan energi, namun juga mampu mencegah bahkan mengatasi beberapa macam penyakit dan kondisi buruk. Ini membuat pete menjadi salah satu makanan penting dalam makanan keseharian kita.


2. Mengurangi Depresi

Menurut survei yang dilakukan oleh MIND diantara pasien penderita depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan pete. Hal ini terjadi karena pete mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Inilah yang membuat orang jadi rileks, mampu memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia.


3. Mengatasi Anemia

Dengan kandungan zat besi yang tinggi, pete dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.


4. Menurunkan Tekanan darah tinggi

Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah tinggi. Begitu tingginya, sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.


5. Meningkatkan Kemampuan otak

200 siswa di Twickenham (Middlesex) tertolong dengan mudah melalui ujian pada tahun ini karena memakan pete pada saat sarapan, istirahat, dan makan siang. Riset telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium tinggi dapat membantu belajar dengan membantu siswa semakin waspada.


6. Mengatasi Sembelit

Karena kandungan serat yang tinggi, maka pete akan mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan, membantu mengatasi permasalahan ini tanpa harus kembali ke laksativ.


7. Obat mabuk

Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan “penyakit” mabuk adalah milkshake pete, yang dimaniskan dengan madu. Pete akan membantu menenangkan perut dan dengan bantuan madu akan meningkatkan kadar gula darah yang jatuh, sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh.


8. Menghilangkan bekas Gigitan nyamuk

Sebelum Anda meraih krim gigitan nyamuk, coba untuk menggosok daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit pete. Banyak orang berhasil mengatasi rasa gatal dan bengkak dengan cara ini.


9. Untuk saraf

Pete mengandung vitamin V dalam jumlah besar, sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf.


10. Kegemukan

Penelitian di Institute of Psychology Austria menemukan bahwa tekanan pada saat kerja menyebabkan orang sering meraih makanan yang menenangkan seperti coklat dan keripik. Dengan melihat kepada 5.000 pasien di rumah sakit, peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang menjadi gemuk karena tekanan kerja yang tinggi.

Laporan menyimpulkan bahwa, untuk menghindari nafsu memakan makanan karena panik, kita butuh mengendalikan kadar gula dalam darah dengan ngemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk mempertahankan kadarnya tetap.


11. Membantu  Menghilangkan Kebiasaan Merokok

Pete dapat menolong orang yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6 dan B12 yang dikandungnya, bersama dengan kalium dan magnesium, membantu tubuh cepat sembuh dari efek penghentian nikotin


12. Menurunkan Resiko Stroke

Menurut riset dalam “The New England Journal of Medicine,” makan pete sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40%.



Setelah membaca semua fakta diatas maka anda harus percaya bahwa pete adalah obat alami untuk berbagai macam penyakit. Jika anda membandingkannya dengan apel, pete memiliki protein 4 kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat Vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Kenali 11 Faktor Risiko Kanker Payudara


11 Faktor Risiko Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kanker wanita paling umum nomor satu dan pembunuh nomor dua di Indonesia (setelah kanker leher rahim). Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Kementerian Kesehatan pada tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama jumlah pasien rawat inap kanker di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%).
Apakah Anda termasuk salah satu calon mangsanya?photo © 2009 Amy | more info (via: Wylio)

Untuk mengetahuinya, kenalilah faktor- faktor risiko kejadian kanker payudara berikut:

1. Umur

Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar wanita penderita kanker payudara berusia 50 tahun ke atas. Jika Anda mengalami menopause terlambat (setelah umur 55), risiko Anda lebih besar lagi. Secara umum, risiko mencapai puncaknya pada usia lebih dari 60 tahun.

2. Riwayat kanker payudara

Jika Anda pernah memiliki kanker di salah satu payudara, Anda berisiko lebih tinggi bahwa payudara lainnya juga akan terkena.

3. Riwayat keluarga dengan kanker payudara

Jika ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan Anda memiliki kanker payudara (terutama sebelum usia 40), risiko Anda lebih tinggi. Risiko berlipat dua bila ada lebih dari satu anggota keluarga inti Anda yang terkena kanker payudara. Memiliki kerabat non-inti dengan kanker payudara (misalnya tante, nenek atau sepupu perempuan) juga meningkatkan risiko Anda.

4. Usia saat melahirkan anak pertama

Semakin tua Anda ketika memiliki anak pertama Anda, semakin besar risiko Anda terkena kanker payudara. Risiko juga meningkat jika Anda sudah berusia 30 tahun atau lebih dan belum pernah melahirkan anak.

5. Perubahan payudara

Perubahan payudara sering terjadi pada hampir semua wanita. Sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Namun, beberapa perubahan mungkin adalah tanda-tanda kanker. Jika Anda memiliki perubahan jaringan payudara yang dikenal sebagai hiperplasia atipikal (sesuai hasil biopsi), Anda memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

6. Usia saat menstruasi pertama

Jika Anda mulai menstruasi di usia dini (sebelum 12 tahun), Anda memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

7. Terapi radiasi di dada

Jika Anda harus menjalani terapi radiasi di dada (termasuk payudara Anda) sebelum usia 30 tahun, Anda memiliki kenaikan risiko. Semakin muda Anda ketika menerima pengobatan radiasi, semakin tinggi risiko Anda terkena kanker payudara di kemudian hari.

8. Kepadatan tisu payudara

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita usia 45 tahun atau lebih yang memiliki minimal 75 persen jaringan padat pada mammogram memiliki peningkatan risiko terkena kanker payudara. Para ilmuwan belum tahu mengapa demikian.

9. Penggunaan hormon estrogen dan progestin

Jika Anda mendapatkan terapi penggantian hormon estrogen saja atau estrogen plus progestin selama lima tahun atau lebih setelah menopause, Anda memiliki peningkatan risiko mengidap kanker payudara. Selain risiko kanker payudara, estrogen plus progestin  juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, demensia dan pembekuan darah.

10. Obesitas setelah menopause

Jika Anda mengalami obesitas setelah menopause, Anda berisiko 1,5 kali lebih besar untuk mengembangkan kanker payudara dibandingkan dengan wanita berberat badan normal.

11. Aktivitas fisik

Sebuah penelitian terbaru dari Women’s Health Initiative menemukan bahwa aktivitas fisik pada wanita menopause yang melakukan aktivitas berjalan sekitar 30 menit per hari dikaitkan dengan penurunan 20 persen risiko kanker payudara. Namun, pengurangan risiko terbesar pada wanita yang berberat badan normal. Dampak aktivitas fisik tidak ditemukan di kalangan wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, aktivitas fisik yang dikombinasi dengan diet dapat menurunkan berat badan sehingga pada akhirnya menurunkan juga risiko kanker payudara dan berbagai penyakit lain.


Selain kesebelas faktor di atas, merokok (pasif atau aktif) dan kebiasaan makan juga berdampak terhadap risiko terjadinya kanker payudara.

Semoga kita semua tidak termasuk dalam golongan kelompok faktor resiko diatas. 


Sumber : Majalah kesehatan



Keistimewaan Sirsak Sebagai Obat Kanker


Sirsak Sebagai Obat Kanker

October 27, 2012
Banyak herbal yang bisa digunakan untuk mengobati kanker. Dari banyak herbal tersebut sirsak punya keunggulan dibanding yang lain. Sifatnya yang istimewa ini yang membuat penemuan khasiat sirsak untuk kanker disembunyikan bertahun-tahun oleh perusahaan farmasi.

Sirsak diketahui bisa mencegah dan juga ampuh untuk mengobati beberapa jenis kanker. “Untuk sirsak sendiri telah diteliti dapat mengobati kanker usus besar (colon), kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat dan juga kanker buah dada (payudara),” dr Hardhi Pranata, SpS selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), saat dihubungi, Senin (25/10).

Bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker yaitu batang, daun dan juga buahnya atau dalam bentuk jus. Buahnya bisa dimakan langsung, dibikin jus, atau daunnya direbus kemudian hasil rebusannya diminum.
“Bisa dengan cara minum jus buah sirsak, atau dengan cara merebus 9 lembar daun sirsak dan minum air rebusan tersebut lalu dimonitor keadaannya. Biasanya nafsu makan akan meningkat dan pertumbuhan sel-sel kankernya akan terhambat,” ungkapnya.


Apa keistimewaan sirsak?

dr Hardhi menungkapkan sirsak mengandung senyawa saponin, polifenol dan juga bioflavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Nah, cara membunuh sel kanker oleh sirsak inilah yang berbeda dengan herbal lainnya. Sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuhnya abnormal atau sel-sel spesifik seperti radikal bebas yang ada sel-sel kankernya. Tapi sirsak tidak merusak sel-sel yang sehat.

Selain memiliki rasa yang enak, buah sirsak ini juga membantu memelihara kesehatan, mencegah penyakit serta mengobati penyakit. Hal ini karena buah sirsak juga bisa menurunkan tekanan darah, anti parasit, obat penenang yang berfungsi mengatasi depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, radang sendi dan juga untuk asam urat.
“Konsumsi buah sirsak ini harus digalakkan lagi agar tidak punah, karena banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah ini,” ujar dokter yang praktik di RSPAD Gatot Subroto ini.

Untuk di Indonesia sendiri penelitian mengenai khasiat sirsak dan tanaman obat lainnya ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Dalam studi ini RS Kanker Dharmais akan bekerja sama dengan Nanjing University of Chinese Medicine yang difasilitatori oleh PDHMI. Dalam penelitian ini akan dilakukan terapi kombinasi antara obat-obatan dan juga herbal.
“MoU kerja sama ini sudah ditanda tangani dan diperkirakan mulai bulan Desember sudah mulai dilakukan penelitian di Indonesia,” imbuhnya.
dr Hardhi menuturkan di Nanjing University sendiri sudah dilakukan terapi kombinasi ini, dan didapatkan pasien-pasien kanker di sana tidak mengalami mual, rambut rontok, berat badan menurun dan bisa tetap berjalan-jalan seperti biasa.
Diharapkan dengan adanya terapi kombinasi ini bisa mengurangi efek samping dari terapi standar kanker yang dilakukan seperti kemoterapi, radiasi atau operasi, serta dapat mengurangi jumlah kemoterapi yang seharusnya dilakukan oleh si pasien.

Selain sirsak, ternyata masih banyak lagi tumbuhan dan buah-buahan yang diketahui memiliki efek anti kanker, seperti:
1. Tomat diketahui dapat mengobati kanker prostat, dengan cara mengonsumsi tomat yang sudah direbus.
2. Cabe merah diketahui dapat mencegah kanker usus besar jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
3. Biji anggur juga diketahui memiliki senyawa anti kanker, karenanya kalau mengonsumsi anggur cari yang memiliki biji dan makan bersama kulitnya.
4. Daun sirih merah diketahui sebagai anti kanker payudara dengan cara direbus.
5. Temulawak diketahui memiliki zat aktif cursil yang bersifat sebagai anti inflamasi, anti liver dan juga anti kanker.

“Sebagian tumbuhan obat di Indonesia mengandung obat anti kanker, seperti sitotoksin yang memiliki kemampuan untuk membunuh dan mendeteksi sel-sel yang tumbuhnya tidak normal. Senyawa-senyawa di dalam tumbuhan ini bisa berfungsi dalam bentuk gabungan tapi ada juga yang single,” ujarnya.


Sumber: Solopos.com

Kamis, 25 Oktober 2012

Penanganan Kejang Demam Pada Anak


Kejang Demam pada Anak

Kejang demam atau step (dari bahasa Belanda, koortsstuipen) adalah kejang yang dipicu oleh demam. Ini adalah kondisi yang cukup umum pada anak-anak. Sekitar 3-5% anak-anak usia di bawah 6 tahun pernah mengalaminya. Paling sering, kejang demam terjadi pada usia 18 bulan s.d. 3 tahun. Anak-anak di bawah 6 bulan dan di atas 6 tahun jarang yang mengalaminya.


Gejala kejang demam

Pada saat kejang dimulai, tubuh anak Anda tiba-tiba kaku dan bola matanya berputar ke belakang. Tak lama kemudian dia kehilangan kesadaran. Tubuh, tangan dan kaki kemudian mengejang (kelojotan) dengan kepala terdongak. Kulit anak menjadi gelap, mungkin kebiruan. Napasnya tidak beraturan. Kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama. Dalam beberapa detik sampai menit anak Anda akan berangsur-angsur kembali mendapatkan kesadaran. Anak Anda mungkin akan terlihat mengantuk untuk beberapa saat sebelum kembali normal. Meskipun hanya berlangsung beberapa menit, serangan kejang mungkin terasa sangat lama bagi Anda yang menyaksikan. Kejang pada anak-anak memang selalu merupakan pengalaman menakutkan.


Penyebab

Kejang demam terjadi karena aktivitas listrik di otak terganggu oleh demam. Kejang demam dapat merupakan tanda pertama penyakit. Sebagian besar kejang demam terjadi dalam 24 jam pertama penyakit dan tidak selalu saat demam tertinggi. Penyakit yang dapat menyebabkan kejang demam adalah flupilekinfeksi telinga dan infeksi lain yang biasanya tidak serius. Namun, penyakit serius seperti pneumonia atau meningitis juga dapat menjadi penyebabnya. Kecenderungan untuk mendapatkan kejang demam diwariskan dalam keluarga. Risiko anak memiliki kejang demam adalah 10-20% bila salah satu orangtuanya pernah mendapatkannya. Risiko meningkat menjadi sekitar 30% jika kedua orangtua dan saudara kandung pernah mendapatkannya.


Penanganan

Bila anak Anda mengalami kejang demam, lakukan beberapa hal berikut:
  • Rebahkan anak Anda di lantai atau matras yang beralas lembut. Jangan merebahkan anak di ranjang atau meja yang sempit sehingga berisiko terjatuh. Anda dapat menaruh bantal di kepalanya.
  • Jika anak mulai muntah atau mengumpulkan air liur di mulutnya, pelan-pelan miringkan tubuhnya agar dia tidak tersedak.
  • Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher.
  • Singkirkan benda-benda berbahaya yang dapat melukai dia.
  • Jangan menahan gerakan anak Anda selama kejang.
  • Jangan menaruh benda apa pun ke dalam mulutnya. Dahulu orang biasa menempatkan batang kayu di mulut anak untuk mencegahnya menggigit lidah, tapi itu adalah gagasan yang buruk karena berisiko merusak gigi dan cedera mulut lain. Jika kuatir lidah tergigit gunakan sendok yang telah dililit dengan kain lembut untuk menghindari cedera.
  • Cobalah untuk tetap tenang. Kejang akan berhenti sendiri dalam beberapa menit.
  • Fokuskan perhatian Anda untuk menurunkan demamnya:
    • Bila tersedia, masukkan diazepam dalam bentuk supositoria semi padat ke dalam anus anak Anda untuk mempercepat penurunan demam.
    • Kompres kepala dan tubuhnya dengan air hangat (bukan air dingin). Air dingin atau alkohol justru akan meningkatkan demam.
    • Jangan mencoba untuk menurunkan demam anak Anda dengan menempatkannya ke ruangan dingin. Anda dapat membuka jendela, namun ruangan tidak boleh terlalu dingin.
  • Setelah kejang berakhir dan anak Anda terjaga, langkah yang paling penting adalah mengidentifikasi penyebab demamnya. Hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan saran perawatan lebih lanjut.
  • Hubungi dokter segera bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit, terjadi lebih dari sekali di hari yang sama atau anak Anda terlihat lemah atau sakit setelah kejang berakhir.


Akankah kejang demam berulang?

Sebagian besar kejang demam tidak berulang (hanya terjadi sekali seumur hidup anak). Namun, riset menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak yang mengalami kejang demam mengalaminya untuk kedua kali. Risiko kejang demam berulang meningkat jika anak Anda lebih muda dari 18 bulan, jika ada riwayat keluarga kejang demam atau jika penyebabnya demam yang tidak terlalu tinggi (38,5 derajat atau kurang).


Apakah kejang dapat menyebabkan kerusakan otak?

Kejang demam tidak akan menyebabkan kerusakan otak. Bahkan kejang yang berlangsung satu jam atau lebih pun hampir tidak pernah menyebabkan kerusakan otak. Kejang juga tidak berarti anak Anda memiliki epilepsi. Kejang epilepsi tidak disebabkan atau disertai oleh demam. Namun, kemungkinan epilepsi berkembang pada anak yang telah beberapa kali mengalami kejang demam memang sedikit lebih tinggi daripada yang tidak pernah mengalaminya. Peluang epilepsi berkembang pada anak yang pernah mengalami kejang demam adalah 2% sampai 4%.


Sumber: majalah kesehatan